DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA DKI JAKARTA
UPACARA PENUTUPAN Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) ke –IX

Dipublikasikan pada 12 Nov 2019 oleh Administrator


Pekan Perhelatan multi event olahraga terakbar bagi atlet difabel Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) ke –IX tahun 2019 di Jakarta, telah resmi berakhir. Peparpenas ditutup oleh Sekretaris Kemenpora RI Gatot S Dewa Broto, di GOR Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa (12/11/2019) malam.

Penutupan ditandai dengan penekanan tombol sirine dan pembagian cendera mata berupa plakat.Hadir Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta, Asdep pengembangan olahraga tradisional dan layanan khusus Kemenpora Aris Subiyono, Kadispora DKI Jakarta Achmad Firdaus, serta Wakil rektor Universitas Negeri Jakarta.Sekretaris Kemenpora Gatot Dewa Broto mengapresiasi kepada panitia khususnya dari Dispora DKI Jakarta yang telah bersedia menjadi fasilitator yang baik meski hanya dengan persiapan kuang lebih dua bulan saja. Bahkan selain sukses penyelenggara, Peparpenas tahun ini juga terjadi pemecahan rekor nasional di 19 nomor lomba di cabang olahraga renang.

Gatot menilai hal itu merupakan sejarah bagi ajang Peparpenas karena untuk pertama kalinya pelaksanaan Peparpenas dilakukan dalam waktu dua bulan saja, setelah tuan rumah semula yakni Papua.“Ada 19 rekor nasional di Peparpenas tahun ini yang sudah dipecahkan. Sesungguhnya ada satu rekor lagi yang dipecahkan. Persiapan Peparpenas ini hanya dilakukan dalam waktu dua bulan. Saya tahu persis, karena beliau saksinya.

Tanggal 20 agustus kami terima surat dari gubernur Papua bahwa Popnas dan Peparpenas dipindahkan ke Jakarta. Tanggal 23 kami kirim surat Pak Menpora Imam Nahrawi kepada gubernur DKI. Tanggal 25 Agustus diputuskan DKI bukan panitia, melainkan penyediaan sarana dan prasarana, Belum pernah dalam sejarah ini, Peparpenas dilangsungkan dalam waktu dua bulan,” ucap Gatot.

Gatot berharap sukses event Peparpenas tahun ini juga diharapkan bisa terjadi di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2019 yang juga berlangsung di Jakarta mulai 15 hingga 25 November mendatang. Meski sempat batal terlaksana pada 2019, akhirnya dengan soliditas Kemenpora dan Dispora DKI Jakarta akhirnya baik Popnas maupun Peparpenas bisa terlaksana dengan lancar dan suskes.

Termasuk kejutan di Peparpenas tahun ini Gatot berharap pemecahan rekornas juga bisa menular di Popnas. “Tangagl 17 akan ada Popnas di Jakarta. Polanya sama, itu berarti ada rekor kedua lagi yang dilakukan dalam waktu dua bulan bisa diselenggarakan Popnas. Itu sebagai bentuk solidaritas kami terhadap saudara – saudara kita yang ada di Papua. Karena perintah Menpora waktu itu Popnas dan Peparpenas harus tetap dilakukan. Jangan coba di bawa mundur ke tahun 2020,” pinta Gatot.