Rahasia Tetap Sehat dan Bugar
Dipublikasikan pada 18 May 2023 oleh Administrator
“Rahasia tetap sehat dan bugar yaitu memperhatikan
asupan gizi, berolahraga dan menjaga kualitas tidur”
JAKARTA – Kesehatan menjadi salah satu harta yang tak ternilai harganya. Karena
didalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Untuk itu, kita perlu
menjaga imunitas tubuh sehingga tubuh tetap sehat dan bugar. Dinas
Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta berharap masyarakat Jakarta dapat
menjaga kebugaran dan menjadikan olahraga sebagai gaya hidup.
“Rahasia tetap sehat dan bugar yaitu memperhatikan
asupan gizi, berolahraga dan menjaga kualitas tidur,” ungkap Dr. Tedi Cahyono,
M.Pd., Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora DKI Jakarta.
Tedi menyampaikan, rahasia tetap sehat dan bugar yang pertama
adalah memperhatikan pemilihan makanan dan menjaga pola makan yang sehat.
“Penting sekali memperhatikan pola makan dan asupan atau gizi yang diterima
oleh tubuh. Biasakan banyak mengonsumsi makanan-makanan yang kaya akan serat,
lalu rutin mengonsumsi buah dan sayur,” kata Tedi saat ditemui di Gelanggang
Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan pada Sabtu (29/4).
Selain itu, menurut Tedi sebaiknya menghindari
makanan-makanan yang terlalu berlemak, mengandung gula tinggi, dan
makanan-makanan instan yang kurang baik bagi kesehatan. “Kemudian mengurangi
karbohidrat yang terlalu tinggi, karena mengonsumsi karbohidrat yang berlebihan
dapat memicu penyakit diabetes,” katanya.
Kabid Pembudayaan Olahraga ini mengatakan, asupan gizi
yang baik pun harus dibarengi dengan aktivitas fisik atau olahraga TTBB, yaitu
Olahraga yang Baik, Benar, Terukur, dan Teratur. Apabila tidak mengikuti
olahraga TTBB maka kemungkinan kecil terjadi peningkatan kebugaran jasmani yang
optimal dan tidak tercapai manfaat olahraga yang diharapkan.
“Olahraga itu harus teratur dan terukur, lalu harus
baik dan benar. Berolahraga itu tergantung pada tubuh setiap individu karena
takaran setiap orang kan berbeda. Semuanya tergantung pada intensitas latihan,
volume latihan dan jangka waktu seseorang berolahraga,” ungkapnya.
Sayangnya, banyak masyarakat Jakarta yang belum
mengetahui dan memahami tentang olahraga BBTT. Padahal kata Tedi, olahraga
harus diimbangi dengan Baik, Benar, Terukur, dan Teratur.
Tedi menjelaskan, yang dimaksud dengan baik yaitu
olahraga yang dilakukan sesuai kondisi fisik medis sehingga tidak menimbulkan
dampak yang merugikan. Sedangkan olahraga yang benar, dilakukan secara bertahap
sesuai dengan frekuensi dan lamanya berolahraga. Dimulai dari pemanasan selama
10-15 menit, inti 20-60 menit, dan pendinginan 5-10 menit.
Kemudian Doktor olahraga ini menjelaskan, teratur yang
dimaksud adalah untuk mencapai hasil optimal, olahraga perlu dilakukan minimal
3 kali dalam seminggu, sedangkan yang dimaksud dengan terukur yaitu melakukan
pengukuran nadi setiap hari di akhir pelatihan untuk menilai target denyut nadi.
“Lalu kedua prinsip teratur dan terukur itu sebaiknya
memang dilalui dengan tes terlebih dahulu dengan menggunakan Balke Tes atau
Rockport Walk Tes,” jelas Tedi.
Kabid pembudayaan olahraga ini menerangkan, Balke Tes
bisa dilakukan dengan cara berlari selama 15 menit dan mengukur jarak yang
ditempuh selama 15 menit tersebut. Tes ini dilakukan untuk mengukur oksigen
yang digunakan oleh tubuh sehingga tubuh dapat bekerja maksimal.
“Sedangkan untuk Rockport Walk Tes, caranya dengan
kita tetapkan jaraknya, kemudian dari jarak tersebut kita lihat berapa waktu
tercepat yang bisa didapat,” katanya.
Dengan mencoba beberapa tes tersebut, Tedi berharap
masyarakat DKI Jakarta dapat mengetahui kondisi tubuh sehingga melakukan
aktivitas olahraga sesuai dengan kondisi tubuh.
Mantan atlet hoki nasional ini menambahkan, sebaiknya
lakukan olahraga seimbang dengan melakukan latihan kardio, kordinasi dan
kekuatan. “Lebih baik lakukan beberapa jenis latihan. Jadi jangan hanya dengan
kardio saja seperti jogging, sepeda atau berenang. Tapi bisa juga dengan
latihan kordinasi seperti senam atau peregangan dan latihan kekuatan. Karena
semakin usia bertambah, tingkat fleksibilitas dan kekuatan seseorang itu akan
berkurang, maka tetap perlu dilatih,” tambahnya.
Selain memperhatikan asupan dan berolahraga,
masyarakat Jakarta perlu menjaga pola tidur agar tubuh tetap sehat dan bugar.
Menurut Tedi, tubuh jauh lebih segar dengan menerapkan tidur yang berkualitas.
“Jangan tidur larut malam. Tidur malam berbeda dengan
tidur di siang hari. Artinya, sedapat mungkin kita biasakan menjaga pola tidur
karena Allah sudah menyediakan malam untuk istirahat dan pagi untuk
beraktivitas. Dan secara teori, tubuh memang memerlukan waktu 8 jam untuk
tidur, namun yang terpenting adalah kualitas tidur. mungkin cukup dengan 5-6
jam tapi dengan kualitas tidur yang bagus,” ungkapnya.
Tedi menjelaskan cara untuk
mendapatkan kualitas tidur yang bagus. Katanya, sebaiknya kurangi paparan
cahaya di malam hari dan siapkan kamar tidur senyaman mungkin. “Dan kualitas
tidur ini juga dipengaruhi oleh kualitas latihan, artinya latihan itu juga
tidak boleh terlalu berat. Terlalu berat akan mengganggu jam tidur, sementara
kalau latihan terlalu ringan, tidak menunjukkan efek yang bagus,” tutupnya.