DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA DKI JAKARTA
Rahasia Tetap Sehat dan Bugar

Dipublikasikan pada 19 May 2023 oleh Administrator


“Rahasia tetap sehat dan bugar yaitu memperhatikan asupan gizi, berolahraga dan menjaga kualitas tidur”

 

 

JAKARTA – Kesehatan menjadi salah satu harta yang tak ternilai harganya. Karena didalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Untuk itu, kita perlu menjaga imunitas tubuh sehingga tubuh tetap sehat dan bugar. Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi DKI Jakarta berharap masyarakat Jakarta dapat menjaga kebugaran dan menjadikan olahraga sebagai gaya hidup.

 

“Rahasia tetap sehat dan bugar yaitu memperhatikan asupan gizi, berolahraga dan menjaga kualitas tidur,” ungkap Dr. Tedi Cahyono, M.Pd., Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora DKI Jakarta.

 

Tedi menyampaikan, rahasia tetap sehat dan bugar yang pertama adalah memperhatikan pemilihan makanan dan menjaga pola makan yang sehat. “Penting sekali memperhatikan pola makan dan asupan atau gizi yang diterima oleh tubuh. Biasakan banyak mengonsumsi makanan-makanan yang kaya akan serat, lalu rutin mengonsumsi buah dan sayur,” kata Tedi saat ditemui di Gelanggang Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan pada Sabtu (29/4).

 

Selain itu, menurut Tedi sebaiknya menghindari makanan-makanan yang terlalu berlemak, mengandung gula tinggi, dan makanan-makanan instan yang kurang baik bagi kesehatan. “Kemudian mengurangi karbohidrat yang terlalu tinggi, karena mengonsumsi karbohidrat yang berlebihan dapat memicu penyakit diabetes,” katanya.

 

Kabid Pembudayaan Olahraga ini mengatakan, asupan gizi yang baik pun harus dibarengi dengan aktivitas fisik atau olahraga TTBB, yaitu Olahraga yang Baik, Benar, Terukur, dan Teratur. Apabila tidak mengikuti olahraga TTBB maka kemungkinan kecil terjadi peningkatan kebugaran jasmani yang optimal dan tidak tercapai manfaat olahraga yang diharapkan.

 

“Olahraga itu harus teratur dan terukur, lalu harus baik dan benar. Berolahraga itu tergantung pada tubuh setiap individu karena takaran setiap orang kan berbeda. Semuanya tergantung pada intensitas latihan, volume latihan dan jangka waktu seseorang berolahraga,” ungkapnya.

 

Sayangnya, banyak masyarakat Jakarta yang belum mengetahui dan memahami tentang olahraga BBTT. Padahal kata Tedi, olahraga harus diimbangi dengan Baik, Benar, Terukur, dan Teratur.

 

Tedi menjelaskan, yang dimaksud dengan baik yaitu olahraga yang dilakukan sesuai kondisi fisik medis sehingga tidak menimbulkan dampak yang merugikan. Sedangkan olahraga yang benar, dilakukan secara bertahap sesuai dengan frekuensi dan lamanya berolahraga. Dimulai dari pemanasan selama 10-15 menit, inti 20-60 menit, dan pendinginan 5-10 menit.

 

Kemudian Doktor olahraga ini menjelaskan, teratur yang dimaksud adalah untuk mencapai hasil optimal, olahraga perlu dilakukan minimal 3 kali dalam seminggu, sedangkan yang dimaksud dengan terukur yaitu melakukan pengukuran nadi setiap hari di akhir pelatihan untuk menilai target denyut nadi.

 

“Lalu kedua prinsip teratur dan terukur itu sebaiknya memang dilalui dengan tes terlebih dahulu dengan menggunakan Balke Tes atau Rockport Walk Tes,” jelas Tedi.

 

Kabid pembudayaan olahraga ini menerangkan, Balke Tes bisa dilakukan dengan cara berlari selama 15 menit dan mengukur jarak yang ditempuh selama 15 menit tersebut. Tes ini dilakukan untuk mengukur oksigen yang digunakan oleh tubuh sehingga tubuh dapat bekerja maksimal.

 

“Sedangkan untuk Rockport Walk Tes, caranya dengan kita tetapkan jaraknya, kemudian dari jarak tersebut kita lihat berapa waktu tercepat yang bisa didapat,” katanya.

 

Dengan mencoba beberapa tes tersebut, Tedi berharap masyarakat DKI Jakarta dapat mengetahui kondisi tubuh sehingga melakukan aktivitas olahraga sesuai dengan kondisi tubuh.

 

Mantan atlet hoki nasional ini menambahkan, sebaiknya lakukan olahraga seimbang dengan melakukan latihan kardio, kordinasi dan kekuatan. “Lebih baik lakukan beberapa jenis latihan. Jadi jangan hanya dengan kardio saja seperti jogging, sepeda atau berenang. Tapi bisa juga dengan latihan kordinasi seperti senam atau peregangan dan latihan kekuatan. Karena semakin usia bertambah, tingkat fleksibilitas dan kekuatan seseorang itu akan berkurang, maka tetap perlu dilatih,” tambahnya.

 

Selain memperhatikan asupan dan berolahraga, masyarakat Jakarta perlu menjaga pola tidur agar tubuh tetap sehat dan bugar. Menurut Tedi, tubuh jauh lebih segar dengan menerapkan tidur yang berkualitas.

 

“Jangan tidur larut malam. Tidur malam berbeda dengan tidur di siang hari. Artinya, sedapat mungkin kita biasakan menjaga pola tidur karena Allah sudah menyediakan malam untuk istirahat dan pagi untuk beraktivitas. Dan secara teori, tubuh memang memerlukan waktu 8 jam untuk tidur, namun yang terpenting adalah kualitas tidur. mungkin cukup dengan 5-6 jam tapi dengan kualitas tidur yang bagus,” ungkapnya.

 

Tedi menjelaskan cara untuk mendapatkan kualitas tidur yang bagus. Katanya, sebaiknya kurangi paparan cahaya di malam hari dan siapkan kamar tidur senyaman mungkin. “Dan kualitas tidur ini juga dipengaruhi oleh kualitas latihan, artinya latihan itu juga tidak boleh terlalu berat. Terlalu berat akan mengganggu jam tidur, sementara kalau latihan terlalu ringan, tidak menunjukkan efek yang bagus,” tutupnya.