Kurash Cabor Baru PON 2024 Resmi Dimulai
Dipublikasikan pada 11 Sep 2024 oleh Administrator
Kurash Cabor Baru PON 2024
Resmi Dimulai
Aceh - Bertempat di Hall A
Jantho Sport Center, Aceh, cabang olahraga Kurash yang merupakan salah satu
cabor yang pertama kali dipertandingkan di PON mulai digelar, Rabu (11/9). Berdasarkan rundown kegiatan, sebelum
pembukaan PON XXI tahun 2024 Wilayah Aceh Cabang Olahraga Kurash yang
dilaksanakan pukul 09.30 waktu setempat terdapat nomor Uzul Putra dimana DKI
menurunkan dua atletnya Akmal Fuad 24th dan Reynaldy Syahputra 21th.
Dalam PON XXI 2024 ini
terdapat 12 nomor yang dipertandingkan yaitu +70 Kg Putri, +81 Kg Putra, -48 Kg
Putri, -52 Kg Putri, -55 Kg Putra, -57 Kg Putri, -60 Kg Putra, -63 Kg Putri,
-66 Kg Putra, -73 Kg Putra, Putra Uzul dan Putri Uzul.
Dari 12 nomor yang
dipertandingkan, DKI hanya mengikuti 10 nomor saja, tidak turun pada nomor -52
Kg Putri dan Uzul Putri. Jakarta mengirimkan 10 atlet kurash diantaranya Akmal
Fuad 24th, Ananda Rizantha 21th, Floren Yulisca Tania 20th, Fuan Maghfira
Wahyudi 20th, Mely Liu 18th, Muhamad Ridho 19th, Nindy Natalia Pattipeme 23th, Reynaldy
Syahputra 21th, Rezky Rahmadhani 23th, Syahrul Ramadhani 28th.
Manajer Kurash DKI
Jakarta, Lukman Husain optimis atletnya dapat meraih hasil terbaik bagi DKI.
“Insya Allah targetnya bisa tercapai, empat emas”, serunya yakin. Dan ia
mengharapkan doa dari seluruh elemen masyarakat Jakarta agar Kurash dapat
menjadi salah satu cabor andalan DKI di even nasional.
Adapun proviinsi-provinsi
yang mengirim kontingennya adalah Jawa Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jambi,
Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur,
NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Bali,
Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur,
Sejarah
Kurash
Menyadur dari situs KONI,
olahraga kurash berasal dari wilayah Tatarstan, Asia Tengah atau yang sekarang
dikenal dengan wilayah Uzbekistan. Kurash memiliki teknik beladiri yang mirip
dengan judo dan gulat. Bedanya, kurash hanya boleh menggunakan bantingan atas
dengan tangan dan tidak boleh bantingan bawah atau menggunakan kaki. Pegulat
Kurash menggunakan handuk untuk menahan lawan mereka, dan tujuan mereka adalah
untuk menjatuhkan lawan mereka.
Kurash menjadi cabang
olahraga eksibisi pada Olimpiade 1984 di Los Angeles hingga tahun 1990 master
kurash Komil Yusupov, membuat penelitian tentang kurash dan menuangkannya dalam
menciptakan teknik-teknik kurash yang universal dan terukur dengan berpedoman
pada keberanian, humanisme dan universalitas melalui persyaratan ketat dari
olahraga modern.
Untuk pertama kalinya,
Pengurus Besar Kurash Indonesia (PBKI) dipimpin oleh Dr. Samsudin, M.Pd.,
seorang birokrat di Kemenpora RI yang memiliki rencana yang kuat untuk
mengembangkan Kurash di Indonesia. Termasuk menjadikan bagian dari sukses
Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang. Kejuaraan pertama yang diikuti Indonesia
yaitu multi event International Children of Asia 6th di Yakutsk, Rusia pada
tanggal 6-17 Juli 2016. Tahun 2018,
Paska Asian Games Jakarta
Palembang terjadi perombakan dalam organisasi, dengan diadakan perubahan nama
organisasi dari PB KI menjadi PB FERKUSHI pada awal tahun 2019.
Secara nasional, PB
Ferkushi sudah banyak melaksanakan agenda penting. Seperti Kejurnas kurash
untuk seleksi atlet nasional dan berpartisipasi dalam SEA Games 2019 di Manila.
Selain dalam ajang multi event tingkat Asia dan Asia Tenggara, kurash Indonesia
juga pernah mengikuti kejuaraan World Martial Arts Masterships tahun 2019 di
Chungju, Korea Selatan.
Untuk meningkatkan
prestasi cabang olahraga kurash di Indonesia, PB Ferkushi terus melakukan
pembinaan dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan diantaranya dengan melaksanakan
eksebisi di PON XX Papua dan memasukan kurash menjadi salah satu cabor yang
dipertandingkan di PON XXI tahun 2024