Medali Emas Andika, Kado Ulang Tahun untuk Sang Ibunda
Dipublikasikan pada 20 Jun 2023 oleh Administrator
“Medali emas SEA Games kali ini saya persembahkan
sebagai kado ulang tahun untuk mama saya. Karena di hari saya bertanding, tepat
sekali dengan hari ulang tahun mama saya. Makanya saat itu saya berdoa, Ya
Allah tolong bantu hari ini jadi kado terindah untuk mama saya.”
Memasuki Hall E Chroy Chabgvar Phnom Penh, Kamboja,
Andika Sulaeman bersujud dipinggir arena gulat, disaksikan oleh ratusan orang
yang hadir. Setelah wasit meniupkan pluit, ia pun memulai pertarungan fisik
sembari membuat strategi. Menggunakan wrestlingsuit biru bertuliskan INA, ia
membanting lalu mengunci lawannya. Keringatnya kian lama mengucur semakin
deras, namun berkat berbagai intrik yang ia ciptakan, Andika berhasil meraih
banyak poin dari para juri SEA Games 2023.
Andika atau yang lebih akrab dipanggil Dika adalah
pegulat DKI Jakarta yang berhasil menoreh prestasi emas di ajang SEA Games
Kamboja tahun 2023, lewat aksinya di nomor lomba Men’s Grego Roman 77 Kg. Gulat
menjadi salah satu lumbung medali Kontingen Indonesia di ajang multi-olahraga
Kamboja kemarin.
Pria kelahiran 15 Mei 1997 ini menceritakan, gulat
telah menjadi bagian hidupnya selama belasan tahun. Memulai hobinya ini sejak
masih usia 8 tahun, Dika memutuskan mengikuti kejuaraan-kejuaran gulat untuk
menekuni potensi dirinya, dimulai dari kejuaraan club hingga kejuaraan setingkat
Provinsi DKI Jakarta.
“Saya memang sudah lama mencintai gulat, semuanya saya
lakukan untuk gulat. Dari kelas 3 SD sudah kenal dengan olahraga beladiri ini,
kemudian saat SMP masuk ke sekolah PPOP Ragunan DKI. Walaupun banyak yang
bilang aneh-aneh soal gulat, tapi dari gulat ini lah yang mengangkat derajat
saya dan keluarga,” ungkap anak sulung itu.
Rupanya, kecintaannya dengan gulat juga berkat
diperkenalkan oleh sang paman yang merupakan mantan pegulat Nasional asal DKI
Jakarta.
“Om saya ada dua mantan pegulat Nasional, yaitu
Amirudin dan Dedy Rukmana. Sebenarnya adik saya bahkan saudara-saudara saya pun
banyak yang menjadi pegulat. Jadi, kami memang sudah seperti keluarga pegulat,”
ujar Dika.
Pria asal Jakarta ini mulai fokus berlatih gulat
hingga dirinya berhasil meraih juara di tingkat Provinsi DKI Jakarta bahkan di
ajang internasional. Dika pernah berhasil meraih prestasi di POPNAS 2013 dan
2015, test event ASEAN Games 2017, medali emas pada PON Papua, medali Perak di
SEA Games Vietnam hingga berhasil meraih medali emas di SEA Games Kamboja 2023.
Anak sulung dari pasangan Bapak Yusuf Sulaeman dan Ibu
Suhana ini mengaku, motivasi terbesarnya menjadi pegulat karena kedua orang
tuanya. Sesulit apapun tantangan dan rintangan yang harus ia hadapi, Dika
mengaku mampu menghadapi semua hal tersebut selama didukung oleh kedua orang
tuanya.
“Motivasi terbesar saya adalah Orang tua. Mau siapapun
lawannya, kalau saya lihat orang tua saya, saya akan bekerja keras. Saya ingin
mengangkat derajat kedua orang tua saya dan ingin sekali membahagiakan mereka.
Bagaimanapun, saya harus bisa lebih daripada anak-anak yang lainnya. Saya harus
bisa lebih bagus dari uwa (om) atau kakak sepupu saya dan bisa membanggakan
keluarga besar saya,” ujar Dika.
Di ajang SEA Games 2023 kemarin, Dika berhasil meraih
medali emas untuk Indonesia. Ia mengaku prestasinya tersebut merupakan medali terindah
yang ia capai, sebab hari pertandingannya bertepatan dengan ulang tahun sang
ibunda.
“Medali emas kali ini saya persembahkan untuk kado
ulang tahun mama saya. Di hari saya bertanding, tepat sekali dengan hari ulang
tahun mama saya. Makanya saat itu saya berdoa, Ya Allah tolong bantu hari ini
jadi kado terindah untuk mama saya. Dan alhamdulillah, doa saya dikabulkan,” Dika
tersenyum, mengenang momen pertadingannya.
“Ibu saya sampai menangis setelah saya berhasil dapat
medali ini emas kali ini. Hadiah terindah untuk ibu saya dan untuk ulang tahun
saya juga, karena sehari setelah ibu saya ulang tahun, saya juga berulang
tahun. Ini jadi kado terindah bagi kami berdua,” cerita Dika.
Lika-liku selama menjadi pegulat memang tak mudah.
Dika mengaku dirinya harus menghadapi resiko seperti cedera yang cukup berat.
Apalagi sebagai seorang atlet, ia mengaku pernah merasakan jenuh karena harus
terus berlatih. Namun, Dika menyadari bahwa hal tersebut harus ia sikapi dengan
baik misalnya dengan berolahraga sambil mendengarkan musik, atau mengalihkan
rasa jenuh dengan menonton film favoritnya.
“Selalu ada jenuh dan tantangan, apalagi terkena
cedera. Pernah waktu training camp di Bulgaria, pinggang saya terkena
cedera dan itu pun sampai sekarang masih tetap ada rasa sakitnya. Tapi menurut
saya, kalau seorang atlet masih terus mengeluh dengan rasa sakitnya, latihannya
nggak akan bisa berkembang. Sebisa mungkin, nggak saya rasakan sakitnya. Harus
terus kuat,” ungkap Andika.
Dika mengenang saat-saat sulit mengalami cedera di
lutut. Ia bahkan sempat pesimis tidak akan bisa mengikuti event besar yang saat
itu sedang berlangsung Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016. “Tapi berkat orang
tua saya yang terus menguatkan saya, akhirnya dengan tekad kuat, saya tetap
lanjut dan berusaha untuk lawan rasa sakit tersebut saat bertanding. Saya lawan
rasa pesimis saya,” kata Dika.
Saat menghadapi SEA Games 2023 kemarin, Dika mengaku
menambah jam latihannya diluar jadwal yang ditetapkan. Ia bahkan mengajak temannya
untuk latihan bersama. Kata Dika, untuk training camp SEA Games tahun ini
memang memiliki jangka waktu yang lebih lama dibandingkan SEA Games tahun
sebelumnya. Berkat latihannya yang gigih, Dika berhasil meraih medali emas
untuk Indonesia, khususnya untuk membanggakan DKI Jakarta.
“Jangan pernah berhenti latihan sampai cita-citamu
tercapai,” pesan Andika Sulaeman.