DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA DKI JAKARTA
Buktikan Kualitas Kholidin Nomor Satu di Recurve 70 M Perseorangan Putra

Dipublikasikan pada 30 Aug 2024 oleh Administrator


Solo- Sebuah prestasi yang membanggakan dihasilkan dari cabang olahraga Para Panahan DKI Jakarta di ajang Pekan Paralimpiade Nasional XVII Solo 2024 ini. Berangkat hanya dengan empat orang atlet yakni Cindy Octarina (37), Kasim (41), Kholidin (47) dan Zaenudin (41), kontingen DKI Jakarta telah merebut satu medali perunggu atas nama Putri Cindy Octarina di nomor Compound 50 M Perseorangan pada hari Kamis lalu, dan hari ini Sabtu (12/10) Kholidin menambahkan satu medali emas  melalui nomor Recurve 70 M Perseorangan Putra di Lapangan Kota Barat Mangkubumen  Banjarsari Solo.

Sukacita menyelimuti seluruh tim Para Panahan yang langsung dirayakan dengan makan bersama paska acara Upacara Penghormatan Pemenang yang diberikan langsung oleh Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora DKI Jakarta sekaligus Penanggungjawab kontingen DKI Jakarta Rahman Defiandi pada Peparnas XVII 2024 yang didampingi oleh Manajer  Cabor Para Panahan DKI Muh Yusuf Madjid. “Kemenangan ini patut kita rayakan karena dengan jumlah atlet yang hanya empat tapi kita berhasil merebut 2 medali, emas dan perunggu”, ucapnya bersyukur.

Kholidin sebagai andalan tim para panahan DKI, bermain cukup baik dalam lima set yang dimainkan melawan Setiawan Jawa Barat. Pada set pertama Kholidin unggul 26-23 yang menjadikannya skor 2-0, dan pada set kedua Setiawan berbalik unggul 22-23 yang menjadikannya skor sama 2-2. Pada set ketiga kedua atlet bermain sama kuat 27-27 yang membuat skor masih sama 3-3, Namun mulai di set keempat, Kholidin mengarahkan busur secara tepat sehingga beberapa kali on target dengan nilai 10 yang menjadikan poin 29-22 dengan skor 5-3. Dan pada set terakhir, Kholidin menutup pertandingan dengan 27-26 yang menghasilkan skor 7-3.

Menurutnya pada set kedua dan ketiga faktor angin yang cukup kencang menjadi kendala sehingga ia sempat tertinggal dari Setiawan dan beberapa kali panahannya hanya menghasilkan poin 5 dan 6 dan hal itu pun juga dialami Setiawan sehingga kemenangannya hanya dengan skor yang sangat tipis. “ Faktor utamanya adalah angin kencang dan lawan saya juga mengalami hal yang sama, saat kita bidik tengah dapatnya biru kanan nilainya 5, sehingga kita harus pandai-pandai membaca angin”, jelasnya.

Namun ia menambahkan bahwa lawannya Setiawan merupakan rekannya yang juga ikut serta dalam Paralimpiade XVII Paris Perancis sehingga keduanya memiliki ikatan pertemanan yang sangat baik yang menjadikannya rileks dalam bertanding.

Atlet yang sudah berada di Pelatnas selama 5 tahun ini memiliki cukup banyak prestasi yang dapat ia banggakan diantaranya medali emas, perak dan perunggu di Asean Para Games 2023 lalu,  3 emas di UAS, emas dan perunggu di Australia,  emas dan perunggu di World Abilitysport Games (WAG) 2023 di Nakhon dan yang terakhir emas di Para Archery World Ranking Tournament 2024 di Nove Mesto Nad Metuji, Republik Ceko, 22-30 Juni 2024.

Keunikan yang dimiliki Kholidin adalah menarik busur panah dengan mulutnya. Hal itu disebabkan tangan kanannya harus diamputasi karena kecelakaan pada tahun 2017. Kecelakaan itu terjadi saat ia memanjat pohon kelapa setinggi 9 meter dan terjatuh yang mengakibatkan adanya dislokasi yang mengharuskan tangannya dioperasi dan dipasang pen dan dua hari diperbolehkan pulang. Setelah satu minggu ia kembali kontrol dan ternyata dinyatakan infeksi sehingga harus diamputasi. Dikarenakan memang sebelumnya ia adalah atlet panahan normal dengan adanya kejadiannya ini tidak menyurutkan semangatnya untuk tetap berlatih panahan meskipun dengan hanya menggunakan satu tangan.

Awalnya ia mencerita menemui kesulitan untuk beradaptasi dengan kondisi fisiknya yang baru dimana tadinya ia menarik busur dengan tangan kanan kemudian ia harus belajar menggunakan mulutnya. “ooo...sampai berdarah-darah di gigi dan bibir saya kena kebesot-besot, ya luar biasa perjuangan dari awal”, jelasnya menceritakan. Ia menambahkan dengan kegigihan dan kesabarannya akhirnya semua dapat ia kendalikan bahkan menjadikannya atlet para panahan yang cukup diperhitungkan dan difasilitasi oleh sebuah wadah organisasi.

Kemenangan ini patut kita rayakan karena dengan jumlah atlet yang hanya empat tapi kita berhasil merebut 2 medali, emas dan perunggu”, ucap Yuma panggilan akrab Yusuf Madjid bersyukur. 

Untuk target terdekat setelah Peparnas XVII 2024, adalah Asean Para Games 2026 di Thailand dan ia meyakini dirinya mampu meraih medali untuk Indonesia.