DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA DKI JAKARTA
Andri Lengkapi Emas Tim Para Bulutangkis DKI Jakarta Jadi Empat

Dipublikasikan pada 13 Oct 2024 oleh Administrator


Solo-Sabtu (12/10) dipertandingkan Kelas Elite Wheelchair 2 B 3 Tunggal Putra Finals antara Supriadi dari Jawa Tengah dengan Wiwin Andri atlit DKI Jakarta di GOR UMS Edupark Jl. Adisucipto Karanganyar Solo. Andri memenangkan pertandingan dengan dua set langsung 17-21 dan 12-21. Capaian ini menggenapkan raihan tim para bulutangkis DKI menjadi empat medali emas, empat perak, dan enam perunggu.

Andri kelahiran Baturaja Palembang 30 tahun lalu mengalami kecelakaan saat dirinya berusia 16 tahun. Ia kemudian pindah ke Jakarta untuk berobat dan hasilnya menurut dokter kakinya harus diamputasi. Setelah operasi itu dilakukan, Andri sangat tertekan, putus asa dan seakan tidak tahu apa yang harus dilakukan. “Perasaan dunia gelap tidak tau arah putus asa karena harus kehilangan kaki”, kenangnya.

Andri menjadi pribadi yang pendiam setelah semua yang terjadi pada dirinya, namun berkat dukungan orang-orang disekitarnya terutama uwaknya yang terus memberikan semangat dan motivasi, ia berangsur-angsur mulai membuka diri. Terlebih lagi saat ia diperkenalkan dengan Yayasan Wisma Cheshire yang berlokasi di Jl. Wijaya Kusuma, No. 15A, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan. Disana ia berkumpul dengan teman-temannya yang juga penyandang disabilitas, yang mulai meningkatkan rasa percaya dirinya terlebih saat melihat teman-temannya yang memiliki kondisi fisik lebih parah dari dirinya. “pelan-pelan mulai pede, terbuka mulai terang”, ungkapnya

Setelah menyelesaikan pendidikan SMK, Andri berniat ingin bekerja di kantor sebab dari dalam hatinya ia tak ingin kalah dengan kakaknya . Oleh sebab itu ia mencoba peruntungannya sendiri dan nasib baik menghampirinya, ia diterima kerja magang di Sony Ericsson yang terletak di bilangan Pondok Indah Jakarta Selatan. Sekian lama ia magang kemudian Andri mendapat kesempatan baru untuk bekerja di RS Royal Progress Jl. Danau Sunter Utara Jl. Paradise 11 No.1-5 Sunter Jakarta Utara. Saat itu ia lolos seleksi bersama 22 orang lainnya dimana 21 orang normal dan hanya 2 orang disabilitas termasuk dirinya dan hanya dirinya satu-satunya yang memiliki pendidikan SMK yang mana semuanya berpendidikan S1. Ia berpikir dengan bekerja ia akan memiliki penghasilan rutin tiap bulannya.

Saat bekerja di RS itulah kemudian dia memiliki banyak teman dan mulai gemar berolahraga terutama bulutangkis. Kesukaannya terhadap olahraga bulutangkis yang kemudian membuat diri dan teman-teman berlatih bulutangkis secara rutin. Sampai suatu waktu banyak dari teman-temannya yang menyarankan ia untuk bergabung dalam wadah bulutangkis yang lebih serius. Awalnya ia cukup ragu namun keinginannya untuk berlatih secara serius memberanikan dirinya mengajukan cuti untuk berlatih dan mengikuti berbagai pertandingan-pertandingan.

Awalnya Andri mendaftar di NPC Kabupaten Bogor untuk bisa mengikuti pertandingan yang dianggapnya lebih terukur ketimbang hanya mengikuti pertandingan antar kampung. Dan kesempatan itu akhirnya datang juga, Andri diikutsertakan dalam pertandingan antar kabupaten dan secara mengejutkan dirinya mampu meraih perunggu di nomor tunggal dan emas di nomor ganda di event olahraga pertamanya. Dikarenakan ia ingin meningkatkan diri ke level nasional beberapa waktu kemudian ia berpindah ke NPC DKI Jakarta, dan saat berpindah ke Jakarta ia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti ajang Peparnas di Papua dan lagi-lagi ia memperoleh medali emas.

Peparnas XVII Solo 2024 ini merupakan ajang keduanya dan secara meyakinkan ia kembali mengulangi suksesnya dengan memperoleh medali emas Kelas Elite Wheelchair 2 B 3 Tunggal Putra. Ia sudah bisa memprediksi bahwa lawan berat yang akan dihadapinya adalah Jawa Barat dan Jawa Tengah sebagai tuan rumah. Namun ia mengaku tidak pernah gentar terhadap lawan-lawannya. “aku persembahkan medali ini untuk orang tua, aku ingin membahagiakan orang tua kerabat teman keluara dan orang sekitar”,harapnya.

Setelah ini, ia berkeinginan dapat ikut masuk pelatnas untuk membela nama Indonesia di Asean Para Games mendatang di Thailand dan mempersembahkan emas untuk Indonesia. Dia juga berpesan untuk teman-teman di luaran sana yang bernasib seperti dirinya untuk tidak berputus asa apalagi menyerah dengan kondisi yang ada. “Jika ada kekurangan jangan jadikan hambatan, semangat ! jangan hanya diam terfokus pada satu titik lihat titik lain yang lebih panjang karena hidup bukan hanya hari ini”, ujarnya. Ia juga menambahkan jika kita sudah mendapatkan peluang maka belajarlah secara tekun maka kedepan hasilnya pasti akan baik.