DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA DKI JAKARTA
Perbaiki Prestasi Di Papua , Moh. Agung Raih Emas Pertama Para Atletik DKI Jakart

Dipublikasikan pada 09 Oct 2024 oleh Administrator


Solo-Dari cabang olahraga Para Atletik, Tim DKI Jakarta  meraih emas pertamanya dari nomor 200 M Putra T54 atas nama Moh. Agung di Stadion Sriwedari Solo hari ini Rabu(9/10). Pada nomor ini, dari enam atlet yang bertanding DKI Jakarta menurunkan tiga atletnya di partai final yakni Moh. Agung, Riduan Purba dan Achmad Mustofa. Berada di lintasan pertama, Moh Agung secara meyakinkan melaju dengan cepat mengungguli lawan-lawannya. Ia mencatatkan waktu 30.94 berselisih jauh dengan Fikkri Thoib dari Sumatera Utara dengan waktu 33.42 di posisi kedua dan M. Ridha Anwar  dari Kalimantan Selatan dengan catatan waktu 35.70. Sedangkan atlet Jakarta lainnya Riduan Purba dan Ahmad Mustofa harus puas di posisi keempat dan keenam dengan waktu 35.88 dan 37.07.

Raihan ini merupakan emas pertama dari cabor Para Atletik sejak mulai dipertandingkan dua hari lalu. Namun merupakan medali kedua yang didapatkan Moh Agung pada Peparnas XVII Solo 2024 yang pada hari Senin (7/10) lalu mendapatkan medali perak dari 100 m Putra T54 dibawah Jaenal Aripin dari Jawa Barat.

Raut muka kegembiraan tak mampu disembunyikan atlet berusia 26 tahun ini. Ia mengaku bangga dan bahagia sekali atas capaian ini. Sebab secara langsung dia mampu memperbaiki prestasinya di Peparnas Papua lalu dimana ia tidak mampu menyumbangkan medali emas dan hanya meraih perak. 

Anak ke-4 dari 7 bersaudara ini sangat menyayangi kedua orang tuanya bahkan setiap ia ingin bertanding selalu menyempatkan menelpon orang tuanya di Sulawesi. “Saya persembahkan emas ini untuk orang tua saya”, ungkapnya haru.

Selain itu, dia berharap raihannya ini dapat memecut motivasi bagi rekan-rekannya yang belum bertanding untuk mengeluarkan kemampuan maksimalnya. “Untuk teman-teman yang masih bertanding, semangat untuk bisa meraih juara karena masih ada pertandingan”, ujarnya menyemangati.

Ia menceritakan bahwa cacat yang ia alami di tahun 2016 karena kecelakaan yang mengakibatkan kakinya harus diamputasi hingga pangkal lutut namun ia tidak larut dalam kesedihan dan selalu berusaha bangkit dan bersemangat mencari apa yang dapat ia jadikan kelebihan ketimbang harus memikirkan kekurangannya. “Dibalik cerita kelam ada hikmah baik setelahnya”, pesannya.

Semangat itulah yang terus ia kobarkan pada dirinya bahkan ia meyakini mampu menambah medali emas pada nomor 400 m Putra T54 yang akan dilakoninya pada pertandingan esok hari.